Jumat, Januari 02, 2009

Jurus-3 Pikiran dan Tindakan Positif

Jurus ketiga ini adalah inti pengolahan pikiran dan tindakan. Saya akan memulai dengan kekuatan pikiran, sebuah kekuatan yang sangat menakjubkan karunia Allah terbesar kepada umat manusia untuk menjawab setiap masalah yang dihadapi.
Pikiran, dari sinilah semuanya berawal. Bahasa yang sangat populer menyebut “You are what you think”. “Kita akan menjadi persis apa yang kita pikirkan” Dengan kata lain, beda cara berfikir, menghasilkan cara bertindak yang berbeda dan pasti hasil yang berbeda. Apabila kita ingin mendapatkan hasil yang berbeda, terlebih dahulu kita harus mengubah cara berfikir (pola pikir) kita. Pola pikir dapat kita ibaratkan seperti “blue print” dari sebuah gedung. Kita bisa membayangkan, bagaimana hasil gedung tersebut apabila “gambar” blue print nya salah. Kesalahan pola pikir akan sangat fatal akibatnya. Dengan analogi lain, dapat kita analogikan seperti kita mencari alamat pada sebuah kota. Bagaimana kalau kita mencari alamat di kota Jakarta dengan peta kota Semarang? Kita tidak hanya gagal menemukan alamat yang dimaksud, kita juga pasti akan sangat frustasi. Kalau kita salah cara berfikir tentang kebahagiaan dan kesuksesan, maka bukan kebahagiaan dan kesuksesan yang akan kita temui, tetapi kesengsaraan yang pasti akan menghampiri.
Sebagai contoh sederhana, dulu, ketika saya masih kuliah, karena kiriman dari orang tua di kampung sangat minim, saya makan dengan lauk tahu dan tempe setiap hari. Saya sering membayangkan, betapa nikmat makan di restoran dengan lauk yang lengkap. Ketika sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri, yang mestinya saya bisa makan di restoran, tetap tidak bisa dengan lauk yang lengkap, karena kolesterol dan dokter melarang beberapa jenis makanan. Akhirnya saya kembali makan tahu dan tempe. Itulah kehidupan, mirip dengan fatamorgana. Oleh karena itu, yang terpenting adalah pikiran dan sikap mental kita terhadap kehidupan.
Dalam penelusuran lebih dalam, kita akan semakin menyadari, mengapa otak manusia, yang memproduksi pikiran, diletakkan di kepala dan terlindungi oleh tengkorak yang sangat kokoh, ini semua menunjukkan bahwa pikiran kita, menjadi hal utama yang mesti di dahulukan sebelum melakukan tindakan yang lain.
Blue Print dari sebuah bangun





Dalam memecahkan berbagai masalah yang kita hadapi, pertama-tama kita menggunakan segala kemampuan akal untuk mendapatkan solusi. Kemudian dengan ikhtiar dan doa.
Semua rencana, tujuan dan pencapaian prestasi diciptakan oleh pemikiran. Pemikiran kita, adalah satu-satunya hal yang dapat kita kendalikan sepenuhnya. Kita dapat menggunakannya secara bijaksana dan menjadi sebuah kekuatan yang menakjubkan.
Brian Tracy, dalam bukunya ”Change Your Thinking Change Your Life” mengatakan bahwa pikiran kita dapat menaikkan dan menurunkan detak jantung, dapat mempengaruhi sistem pencernaan, mengubah komposisi kimia darah dan membantu kita tidur nyenyak atau kita tidak bisa tidur semalaman. Pikiran kita dapat membuat kita sedih atau senang, kadangkala hanya dalam waktu beberapa detik saja. Pikiran dapat membuat kita siaga dan waspada, terganggu atau tertekan. Pikiran dapat membuat kita percaya diri atau rendah diri. Pikiran dapat membuat anda merasa mampu, atau merasa tidak berdaya, menjadi pemenang atau seorang pecundang, seorang pahlawan atau pengecut. Pikiran kita dan hal-hal yang dipicu oleh pikiran tersebutlah yang menentukan kehidupan kita. Dan kabar gembiranya adalah bahwa pikiran kita sepenuhnya berada dalam kendali kita.
Jika anda sedang ditimpa musibah, ujian atau cobaan yang mungkin terasa sangat berat, terlihat buntu dan belum menemukan jalan keluar yang tepat, saya ingin berbagi kepada anda, satu hal yang dapat memberikan suatu solusi, apapun persoalan yang sedang anda hadapi.
Untuk itu, saya akan mengenalkan kepada anda, suatu “kendaraan” yang mampu melewati medan kehidupan yang sangat berat, cuaca kehidupan yang sangat buruk, tanjakan yang sangat terjal, jalan menukik tajam, licin dan bahkan berlumpur. Kabar gembiranya, kendaraan ini ternyata sudah dipersiapkan di dalam diri kita sendiri oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Demikian dahsyatnya kendaraan ini dan jaminan keselamatan untuk sampai di tempat tujuan, maka sangat disayangkan apabila kita tidak mampu menggunakannya.
Kendaraan ini kita sebut “Pikiran dan Tindakan Positif”. Mengapa bisa demikian? Karena Pikiran dan Tindakan Positif akan selalu memberikan kita semangat yang tak pernah padam, kesabaran, pengharapan yang demikian besar kepada Tuhan, syukur, ikhtiar yang tak kenal lelah, doa yang khusyu, walaupun dalam kondisi yang mungkin sangat tidak menguntungkan. Ia akan selalu mampu melihat sisi-sisi positif dari setiap peristiwa yang dialami.
Wuryanano dalam bukunya Supermind menjelaskan bahwa pikiran manusia lebih canggih dan lebih hebat dari komputer, dan memiliki sifat-sifat yang hampir sama, yaitu kita dapat membuat suatu program apapun di pikiran kita, yang secara fisik tersimpan di dalam otak kita. Kita bisa memprogram “komputer” pikiran kita untuk meraih kebahagiaan, kesejahteraan dan kesuksesan. Dalam jangka waktu tertentu, masing-masing dari kita akan menjadi tepat seperti “apa yang kita programkan ke dalam pikiran kita”. Seseorang yang bahagia dan sejahtera, pasti telah memprogramkan bahagia dan sejahtera ke dalam pikiran di otaknya. Demikian pula sebaliknya, dengan orang yang tidak bahagia, dia pasti memberikan perintah pemrograman ke dalam pikirannya, untuk menjadikannya tidak bahagia, tidak sejahtera, tidak berkemampuan, membosankan dan banyak lagi program negatif yang ditanamkan ke dalam otaknya. Seperti halnya komputer, pikiran kita selalu siap melakukan apa saja yang kita perintahkan kepadanya, karena di dalamnya sudah ada program-program yang telah kita “install”. Kita tinggal “click” saja program tadi, maka itu akan jalan dengan sendirinya. Pikiran kita akan selalu patuh kepada kita. Oleh karena itu programlah pikiran kita dengan “software” kebahagiaan dan kesejahteraan, maka kita akan menikmati kesuksesan hidup. Penting untuk kita ketahui, semakin sering kita menggunakan pikiran, maka semakin kuatlah pikiran itu, baik untuk hal-hal positif yang menghasilkan sikap hidup positif, maupun pikiran digunakan untuk hal-hal negatif yang pasti akan menghasilkan sikap negatif.
Segalanya berawal dari pikiran
Oleh karena itu, hati-hatilah dengan pola pikir, karena akan menjadi sikap, sikap akan menentukan tindakan, tindakan yang diulang terus menerus akan menjadi kebiasaan, kebiasaan yang di lakukan bertahun-tahun akan menjadi karakter, dan karakter inilah yang menentukan sukses dan tidaknya seseorang. Ini berarti, manusia, satu-satunya makhluk yang memainkan peranan penting dalam menentukan kesuksesannya sendiri.
Hidup ini adalah rangkaian memilih, maka dapat kita gambarkan seperti ilustrasi berikut ini, dan anda bebas memilih...
Anda bebas memilih


Sisi Negatif
Orang yang berfikir negatif, akan malas berusaha, karena sudah pesimis lebih dulu
Orang yang berfikir negatif, akan malas berdoa, karena sudah tidak punya harapan dan prasangka buruk kepada Tuhan
Orang yang berfikir negatif akan gampang menyerah, karena tidak punya keyakinan
Kemungkinan untuk tertolong menjadi sangat kecil, karena ia tidak melakukan tindakan-tindakan positif

Sisi Positif

Orang yang berfikir positif, akan gigih berusaha, karena optimis
Orang yang berfikir positif akan rajin dan khusyu berdoa, karena punya harapan dan prasangka baik kepada Tuhan
Orang yang berfikir positif tidak mudah menyerah, karena punya keyakinan yang kuat
Kemungkinan tertolong menjadi lebih besar, karena ia melakukan tindakan-tindakan positif

Cerita inspiratif berikut ini akan melengkapi bagaimana pentingnya pikiran positif.
Jerry adalah seorang manager restoran. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, "Aku akan selalu melakukannya dengan berpikir positif!"
Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya. Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialami. Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya." "Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."
Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Mau melihat bekas luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan. "Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup." "Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, "Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan." "Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku. Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!'
Ditengah tertawa mereka aku katakan, “Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati”. Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya. Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar